Mikroplastik, partikel plastik kecil yang tersebar luas di lingkungan, telah ditemukan dapat meresap ke dalam minuman melalui kantong teh. Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari McGill University di Kanada menemukan bahwa kantong teh yang terbuat dari plastik polipropilena mengandung mikroplastik yang dilepaskan ke dalam air panas saat diseduh.
Studi ini mengevaluasi 4 merek kantong teh yang berbeda dan menemukan bahwa setiap kantong mengandung rata-rata 11,6 miliar mikroplastik dan 3,1 miliar nanoplastik. Ketika kantong teh diseduh dalam air panas, sebagian mikroplastik dilepaskan ke dalam minuman, dengan konsentrasi hingga 16 mikrogram per cangkir.
Mikroplastik telah menjadi perhatian yang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena dampaknya yang merugikan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Partikel-partikel kecil ini dapat terakumulasi di dalam tubuh manusia dan hewan, menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan hormon, gangguan reproduksi, dan gangguan sistem kekebalan tubuh.
Dengan temuan ini, konsumen harus lebih waspada terhadap produk-produk yang mengandung mikroplastik, termasuk kantong teh. Sebagai alternatif, konsumen disarankan untuk memilih kantong teh yang terbuat dari bahan alami seperti kertas atau kain, atau lebih baik lagi menggunakan teh celup yang tidak mengandung plastik sama sekali.
Pemerintah dan produsen juga perlu bertindak untuk mengurangi penggunaan plastik dalam produk-produk konsumen dan mencari solusi yang ramah lingkungan. Langkah-langkah seperti pembatasan penggunaan plastik sekali pakai dan peningkatan daur ulang plastik dapat membantu mengurangi masalah mikroplastik dan melindungi lingkungan serta kesehatan manusia. Semua pihak harus bekerja sama untuk mengatasi masalah ini sebelum menjadi lebih parah.