Pilih tidak punya anak (childfree), bagaimana hukumnya dalam Islam?

Pilihan untuk tidak memiliki anak, atau yang dikenal sebagai childfree, semakin menjadi tren di kalangan masyarakat modern. Banyak alasan yang mendasari keputusan ini, seperti ingin fokus pada karier, merasa tidak siap menjadi orangtua, atau memilih untuk tidak menambahkan beban ke lingkungan yang sudah penuh dengan populasi.

Namun, bagaimana pandangan Islam terhadap pilihan ini? Sebagai agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan umatnya, Islam juga memberikan pandangan tentang keputusan untuk tidak memiliki anak. Dalam Islam, memiliki anak dianggap sebagai salah satu tugas utama dari seorang muslim, karena anak merupakan amanah dari Allah yang harus dijaga dan dipelihara dengan baik.

Dalam Al-Qur’an, Allah memerintahkan umatnya untuk menikah dan memiliki keturunan. Allah berfirman dalam Surah Ar-Rum ayat 21, “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.”

Namun, keputusan untuk tidak memiliki anak bukanlah dosa dalam Islam. Sebagaimana dalam hadits Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Tidaklah seseorang itu berdosa karena menunda menikah atau menunda memiliki anak.” Artinya, tidak memiliki anak bukanlah dosa asalkan alasan tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama.

Namun demikian, sebagai umat muslim, kita juga harus mempertimbangkan tanggung jawab sosial kita terhadap umat manusia. Memiliki anak adalah salah satu cara untuk memperluas keluarga dan menjaga keberlangsungan generasi. Oleh karena itu, sebaiknya kita memikirkan dengan matang sebelum memutuskan untuk tidak memiliki anak, dan jika memang sudah memutuskan, pastikan alasan tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

Dengan demikian, pilihan untuk tidak memiliki anak atau childfree dalam Islam tidak dihukumi sebagai dosa, namun tetap harus dipertimbangkan dengan bijak sesuai dengan ajaran agama. Semoga kita semua bisa menjalani hidup dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap masyarakat dan umat manusia.