
Wakatobi adalah salah satu destinasi wisata yang terkenal di Indonesia karena keindahan alam bawah lautnya yang memukau. Namun, selain keindahan bawah laut, Wakatobi juga memiliki sejarah yang kaya, salah satunya adalah Benteng Patua dan Benteng Nata di Pulau Tomia.
Benteng Patua dan Benteng Nata adalah dua benteng peninggalan masa kolonial Belanda yang terletak di Pulau Tomia, Wakatobi. Benteng Patua dibangun pada abad ke-17 oleh Belanda sebagai benteng pertahanan terhadap serangan musuh. Sedangkan Benteng Nata, yang berlokasi tidak jauh dari Benteng Patua, dibangun pada abad ke-18 juga oleh Belanda.
Kedua benteng ini memiliki arsitektur yang unik dan masih terawat dengan baik hingga saat ini. Benteng Patua terbuat dari batu karang yang kokoh, sedangkan Benteng Nata terbuat dari batu bata merah yang kuat. Di dalam benteng-benteng ini terdapat ruang-ruang yang digunakan sebagai tempat tinggal dan tempat penyimpanan senjata.
Untuk bisa menapaki sejarah di Benteng Patua dan Benteng Nata, pengunjung dapat melakukan perjalanan ke Pulau Tomia yang terletak sekitar 3 jam perjalanan laut dari Kota Kendari. Setelah sampai di Pulau Tomia, pengunjung dapat menuju ke Benteng Patua dan Benteng Nata dengan menggunakan kendaraan bermotor atau jalan kaki.
Saat mengunjungi kedua benteng ini, pengunjung akan disuguhi pemandangan yang spektakuler dari atas bukit tempat benteng-benteng tersebut berada. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati keindahan alam Pulau Tomia yang masih alami dan belum terjamah oleh perkembangan pariwisata.
Dengan menapaki sejarah di Benteng Patua dan Benteng Nata, pengunjung dapat merasakan sensasi petualangan dan keindahan alam yang tidak akan terlupakan. Selain itu, pengunjung juga dapat belajar tentang sejarah dan kebudayaan yang ada di Pulau Tomia, Wakatobi. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Benteng Patua dan Benteng Nata saat berlibur ke Wakatobi.