Bappeda: Perubahan perilaku pengaruhi percepatan penurunan stunting

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) merupakan lembaga yang bertanggung jawab dalam perencanaan pembangunan di tingkat daerah. Salah satu fokus utama Bappeda adalah mengatasi masalah stunting yang masih menjadi permasalahan serius di Indonesia.

Stunting merupakan kondisi dimana anak mengalami pertumbuhan yang terhambat akibat kekurangan gizi kronis. Hal ini dapat berdampak buruk pada perkembangan fisik dan mental anak, serta dapat berlangsung hingga dewasa. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu sekitar 30% pada tahun 2020.

Untuk mengatasi masalah stunting, Bappeda melakukan berbagai upaya, salah satunya adalah dengan mengubah perilaku masyarakat terkait gizi dan pola makan. Perubahan perilaku merupakan kunci utama dalam percepatan penurunan stunting, karena masalah ini tidak hanya terkait dengan aspek kesehatan, tetapi juga faktor sosial, ekonomi, dan budaya.

Bappeda bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, serta organisasi masyarakat dan swasta, untuk melakukan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya gizi seimbang dan pola makan yang baik bagi pertumbuhan anak. Selain itu, Bappeda juga memberikan bantuan dan program-program penanggulangan stunting, seperti program pemberian makanan tambahan dan suplementasi gizi bagi anak-anak yang mengalami stunting.

Dengan adanya upaya yang dilakukan oleh Bappeda dan berbagai pihak terkait, diharapkan dapat terjadi percepatan penurunan stunting di Indonesia. Dengan meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi dan pola makan yang sehat, diharapkan angka stunting dapat terus menurun dan anak-anak Indonesia dapat tumbuh dengan sehat dan optimal.