Sebuah penelitian terbaru telah mengungkapkan dampak negatif dari kegiatan sedentari terhadap kesehatan otak. Menurut penelitian ini, kebiasaan duduk terlalu lama dapat menyebabkan penurunan fungsi otak dan memengaruhi kesehatan mental seseorang.
Penelitian ini dilakukan oleh sekelompok ilmuwan yang mengamati pola kegiatan sehari-hari dari sejumlah orang yang cenderung melakukan kegiatan duduk dalam waktu yang lama. Mereka menemukan bahwa orang-orang yang memiliki kebiasaan sedentari memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan kognitif dan masalah kesehatan mental.
Menurut Dr. Andi, seorang ahli neurologi yang terlibat dalam penelitian ini, kegiatan sedentari seperti duduk di depan komputer atau televisi dalam waktu yang lama dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke otak. Hal ini dapat mengakibatkan berkurangnya fungsi otak, termasuk kemampuan kognitif dan memori.
Selain itu, kegiatan sedentari juga dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi dan kecemasan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya produksi hormon endorfin, yang merupakan hormon yang bertanggung jawab untuk menyeimbangkan suasana hati seseorang.
Untuk mengurangi risiko dampak negatif dari kegiatan sedentari terhadap kesehatan otak, para ahli menyarankan untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur. Berjalan kaki, bersepeda, atau berenang adalah beberapa contoh kegiatan fisik yang dapat membantu meningkatkan aliran darah ke otak dan menjaga kesehatan mental.
Selain itu, disarankan pula untuk melakukan istirahat yang cukup selama bekerja di depan komputer atau televisi. Berdiri, berjalan-jalan sebentar, atau melakukan peregangan ringan dapat membantu mengurangi dampak buruk dari kegiatan sedentari.
Dengan melakukan perubahan kecil dalam pola hidup sehari-hari, kita dapat menjaga kesehatan otak dan mencegah risiko gangguan kognitif dan masalah kesehatan mental. Sebagai masyarakat modern yang sering terpaku pada kegiatan duduk, penting bagi kita untuk tetap aktif dan menjaga keseimbangan antara kegiatan fisik dan kegiatan mental.