Kembuhung, Kearifan Lokal Kurangi Limbah Makanan
Kembuhung merupakan sebuah tradisi dari masyarakat Suku Sasak yang tinggal di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tradisi ini memiliki filosofi yang sangat dalam dalam menjaga kelestarian alam dan mengurangi limbah makanan. Kembuhung sendiri merupakan sebuah cara untuk mengatur jumlah makanan yang disajikan agar tidak ada sisa yang terbuang.
Dalam tradisi Kembuhung, masyarakat Sasak akan menyajikan makanan dalam jumlah yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Mereka meyakini bahwa sisa makanan merupakan tanda ketidakberkahan dan tidak hormat terhadap alam. Oleh karena itu, mereka selalu berusaha untuk tidak menyajikan makanan berlebihan agar tidak ada sisa yang terbuang.
Selain itu, dalam tradisi Kembuhung juga terdapat aturan-aturan tertentu dalam menyajikan makanan. Misalnya, makanan harus disusun dengan rapi dan penuh makna, tidak boleh ada makanan yang berserakan atau tumpah. Hal ini merupakan bentuk penghormatan terhadap makanan dan proses yang telah dilakukan untuk menghasilkan makanan tersebut.
Dengan menjalankan tradisi Kembuhung, masyarakat Sasak berhasil mengurangi limbah makanan secara signifikan. Mereka juga mengajarkan nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi muda agar tradisi ini tetap lestari dan dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Kembuhung merupakan contoh nyata bagaimana kearifan lokal dapat membantu mengurangi limbah makanan dan menjaga kelestarian alam. Semoga tradisi ini tetap terjaga dan dapat diaplikasikan oleh masyarakat lain dalam upaya menjaga kelestarian alam dan mengurangi limbah makanan.