Cara mengetahui masa subur untuk tunda kehamilan

Masa subur adalah waktu di mana seorang wanita memiliki kemungkinan besar untuk hamil. Mengetahui masa subur sangat penting bagi pasangan yang ingin menunda kehamilan tanpa menggunakan metode kontrasepsi. Sebab, dengan mengetahui kapan masa subur terjadi, pasangan bisa menghindari hubungan seksual saat waktu yang tepat.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui masa subur. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode kalender. Metode ini dilakukan dengan menghitung siklus haid secara teratur selama beberapa bulan. Rata-rata siklus haid wanita adalah 28 hari, namun bisa berbeda-beda untuk setiap individu. Setelah mengetahui lamanya siklus haid, maka dapat dihitung kira-kira kapan masa subur terjadi.

Selain metode kalender, ada juga metode suhu tubuh basal yang dapat digunakan untuk mengetahui masa subur. Suhu tubuh basal adalah suhu tubuh yang diukur pada pagi hari setelah bangun tidur sebelum melakukan aktivitas apa pun. Pada masa subur, suhu tubuh basal biasanya sedikit lebih tinggi dari biasanya. Dengan memantau suhu tubuh basal setiap hari, pasangan bisa mengetahui kapan masa subur terjadi.

Selain itu, ada juga tes ovulasi yang bisa dilakukan untuk mengetahui masa subur. Tes ini dilakukan dengan menggunakan tes strip yang bisa mendeteksi hormon LH (luteinizing hormone) yang biasanya meningkat saat ovulasi. Pasangan bisa melakukan tes ini setiap hari untuk mengetahui kapan masa subur terjadi.

Dengan mengetahui masa subur, pasangan bisa mengatur hubungan seksual agar tidak terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Namun, perlu diingat bahwa metode ini tidak selalu akurat dan tidak bisa diandalkan sebagai satu-satunya metode kontrasepsi. Jika pasangan ingin benar-benar menunda kehamilan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai metode kontrasepsi yang lebih efektif dan aman.